Daftar Isi. Dalil-dalil wajibnya selektif dalam menuntut ilmu. Kriteria Memilih Guru. Pada akhirnya, kita yang akan mempertanggung-jawabkan amalan kita. Ilmu agama adalah perkara yang agung, yang dengannya seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Tanpa ilmu agama, seseorang akan binasa.
Sudah seharusnya kita sebagai anak muridnya bisa bersikap hormat dan patuh terhadap guru, bukan hanya karena usia mereka yang lebih tua dari kita, melainkan juga karena sebagai bentuk adab terhadap orang yang memiliki ilmu lebih tinggi dari pada kita. Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah.
Dari dalil di atas, diketahui bahwa ada larangan duduk bersandar dalam Islam saat menuntut ilmu. Adab Berbicara. Guru adalah orang yang telah mengajarkan kebaikan pada muridnya. Jadi, seorang murid harus bisa bersikap baik pula pada gurunya. Perhatikanlah etika berbicara dalam Islam pada orang tua, guru dan sesama. Dengan menghormati guru dan memperhatikan adab yang seharusnya, seseorang dapat menciptakan lingkungan belajar yang harmonis, saling mendukung, dan penuh berkah. Untuk mencapai keberkahan ilmu, kita dapat melalui beberapa cara. Salah satunya adalah dengan memuliakan dan mendo'akan guru yang telah memberiakan ilmu kepada kita. menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa (QS : An Nahl : 78). Islam juga agama yang memposisikan ilmu dalam posisi mulia Ahmad Satori (2003 :48). Sebagai tanda keutamaan ilmu dalam Islam adalah sifat ilmu yang menjadi salah satu sifat wajib Allah SWT (QS : Al An’am : 3). Dalam QS. al-Baqarah ayat Ur7g.
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/262
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/169
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/290
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/109
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/361
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/310
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/305
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/243
  • 3bljnf6cn2.pages.dev/10
  • dalil keberkahan ilmu dari guru